
Di awal tahun, tiba-tiba terlintas di otak ku tentang batik madrim, patih yang mencoba merebut istri rajanya sendiri, Angling darma. setelah mencari, tak ada refensi yang khusus bercerita tentang batik madrim, semua referensi mengarah pada kisah angling dharma yang entah cuma dongeng atau nyata adanya. untuk mengingat cerita tersebut, yang juga pernah diangkat ke layar lebar, berikut saya kutip lagi dari berbagai sumber.
Angling Darma menceritakan perjalanan hidup seorang raja di tanah Jawa bernama Angling Darma. Angling Darma merupakan seorang raja dari kerajaan Mlowopati. Raja Angling Darma dan kerajaannya yang makmur serta sifat-sifatnya yang adil dan belas-asih kepada rakyatnya. Beristerikan Dewi Setyowati puteri Begawan Maniksutra (gurunya).
Sampai pada suatu ketika terjadi hubungan Raja Angling Darma dengan permaisurinya sedikit ada konflik (maklum pasangan muda). Raja pun pergi berburu untuk menghibur hati. Sepulang berburu Angling Darma melihat dua ekor ular, Naga Gini dan ular Tampar bersenggama. Karena tahu bahwa Naga Gini adalah isteri sahabatnya, Naga Pertala, Angling Darma membunuh dengan panah Sang Ular Tampar, malang, panah itu menyerempet ekor Naga Gini.
dalam perjalanan diceritakan pula tindakan angling darma yang emosional ketika melihat dua pasang burung jalak (jelmaan Sang Hyang Batara Guru dan Dewi Uma, isterinya) berasyik-masyuk di atas pohon persis di atas kepala Sang Raja. Kedua ekor burung itu pun dipanahnya, matilah si burung betina. Burung jantan pun mengucapkan kutuknya, “Angling Darma akan berpisah dengan isterinya ketika keduanya sedang bercinta”.
raja pun kembali pulang ke negrinya, Dewi Setyowati keluar menjemput kedatangan raja yang pulang dari berburu. Raja dan permaisuri memasuki peraduan, tetapi raja bermuka murung memikirkan hukuman yang akan dijatuhkan oleh Naga Pertala karena telah melukai istrinya (naga gini). Dewi Setyowati salah sangka terhadap sikap sang raja. Sang Dewi mengira Raja tidak sudi dengan dirinya.
Untuk mencairkan suasana tersebut, diceritakanlah peristiwa terbunuhnya ular Tampar itu. Naga Gini memfitnah Angling Darma kepada suaminya (naga pertala) bahwa Angling Darma sudah mencoba memperkosa dirinya. Tentu saja Sang Naga Pertala marah dan ingin menghancurkan Angling Darma.
Angling Darma menceritakan perjalanan hidup seorang raja di tanah Jawa bernama Angling Darma. Angling Darma merupakan seorang raja dari kerajaan Mlowopati. Raja Angling Darma dan kerajaannya yang makmur serta sifat-sifatnya yang adil dan belas-asih kepada rakyatnya. Beristerikan Dewi Setyowati puteri Begawan Maniksutra (gurunya).
Sampai pada suatu ketika terjadi hubungan Raja Angling Darma dengan permaisurinya sedikit ada konflik (maklum pasangan muda). Raja pun pergi berburu untuk menghibur hati. Sepulang berburu Angling Darma melihat dua ekor ular, Naga Gini dan ular Tampar bersenggama. Karena tahu bahwa Naga Gini adalah isteri sahabatnya, Naga Pertala, Angling Darma membunuh dengan panah Sang Ular Tampar, malang, panah itu menyerempet ekor Naga Gini.
dalam perjalanan diceritakan pula tindakan angling darma yang emosional ketika melihat dua pasang burung jalak (jelmaan Sang Hyang Batara Guru dan Dewi Uma, isterinya) berasyik-masyuk di atas pohon persis di atas kepala Sang Raja. Kedua ekor burung itu pun dipanahnya, matilah si burung betina. Burung jantan pun mengucapkan kutuknya, “Angling Darma akan berpisah dengan isterinya ketika keduanya sedang bercinta”.
raja pun kembali pulang ke negrinya, Dewi Setyowati keluar menjemput kedatangan raja yang pulang dari berburu. Raja dan permaisuri memasuki peraduan, tetapi raja bermuka murung memikirkan hukuman yang akan dijatuhkan oleh Naga Pertala karena telah melukai istrinya (naga gini). Dewi Setyowati salah sangka terhadap sikap sang raja. Sang Dewi mengira Raja tidak sudi dengan dirinya.
Untuk mencairkan suasana tersebut, diceritakanlah peristiwa terbunuhnya ular Tampar itu. Naga Gini memfitnah Angling Darma kepada suaminya (naga pertala) bahwa Angling Darma sudah mencoba memperkosa dirinya. Tentu saja Sang Naga Pertala marah dan ingin menghancurkan Angling Darma.
0 comments:
Post a Comment